Kejati-Kalbar.go.id
Berita

Peringatan Nuzulul Qur’an di Kejati Kalbar Bersama Imam Besar Masjid Al Aqsha Palestina, Dr. Syaikh Ammar Aljaelani Alhasani.

Peringatan Nuzulul Qur’an di Kejaksaan Tinggi Kalimantan Barat Bersama  Imam Besar Masjid Al Aqsha Palestina, Dr. Syaikh Ammar Aljaelani Alhasani.

Nuzulul Qur’an yang digelar di Masjid Nurul Haq dilaksanakan bertepatan dengan hari ke 17 Ramadan 1442 H/29 April 2021 setelah Shalat Maghrib berjemaah. Kemudian dilanjutkan Shalat Isya, tausiah dan Tarawih Berjemaah.

Dr. Masyhudi, SH, MH, Kajati Kalbar mengatakan pihaknya mendapatkan kehormatan dengan adanya silaturahim dari Imam Besar Masjid Al Aqsha.

Di momentum Nuzulul Qur’an ini, tausiah yang disampaikan memberikan pencerahan bagi jemaah yang hadir, yakni tentang pengamalan beragama yang benar sesuai ajaran Islam. “Juga akan tahu makna nuzulul Qur’an ” .
Sebagai petunjuk kehidupan, Alqur’an berisikan kandungan ayat yang dapat digunakan sebagai pembeda yang benar dan yang salah. “Melalui Alqur’an memahami perintah Allah dan larangan Allah,” jelasnya.

Alqur’an merupakan wahyu Allah untuk membimbing manusia menjalani kehidupan. Menjadi penerang di muka bumi, memperbaiki moral manusia. “Alqur’an itu sebagai penerang dalam menjalani ajaran Islam yang toleran, saling tolong menolong, juga santun,” paparnya.

Dr. Syaikh Ammar Aljaelani Alhasani yang didampingi penerjamah Bahasa Indonesia menyampaikan bahwa tradisi memperingati Nuzulul Qur”an di Indonesia sangat baik dilestarikan. Sebagai cara meresapi ayat-ayat Alqur’an yang dijadikan pedoman kehidupan. Alquran merupakan pembeda yang maknanya membedakan yang benar dengan yang salah, yang zalim dengan yang adil, yang berkasih sayang dengan yang berakhlak buruk.
Bagi siapapun yang mengamalkan Alqur’an dan menjadikan pegangan dalam kehidupan maka bahagilah hidupnya di dunia maupun di akhirat.

Protokol kesehatan diterapkan dalam kegiatan ini. Para jemaah yang umumnya dari keluarga besar Kejati Kalbar mengikuti pemeriksaan Rapid Tes Antigen terlebih dahulu. Shaf pada shalat juga diberikan jarak, sehingga antara jemaah satu dengan jemaah lainnya tidak saling berdekatan, sesuai dengan anjuran pemerintah menerapkan protokol kesehatan dengan menpedomani 5 M.

Related posts